A. Jadwal Ujian
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memastikan
pemerintah tetap akan menggelar ujian nasional tahun 2012. Ujian nasional
dijadwalkan berlangsung pada April 2012.
Menteri Nuh mengatakan, saat ini perdebatan mengenai UN
sudah selesai. Beliau menuturkan, ada empat kunci pelaksanaan UN yang baik atau
kredibel :
Pertama, dijamin keamanan dan kerahasiaannya. Karena jika
berkasnya bocor, maka kredibilitas UN itu sudah berkurang, bahkan hilang.
Kedua, dari sisi ketepatan distribusi, harus tepat waktu,
tepat jumlah, dan tepat bahan yang mau diuji.
Ketiga, pada hari pelaksanaan harus dijamin kelancarannya.
Jangan sampai soal sudah ada semua tapi soal ujian yang dibagikan salah. “Kalau
seandainya terjadi kesalahan, maka harus disiapkan satu sistem yang mampu
mengantisipasi kesalahan tersebut,” katanya.
Keempat, dalam sistem evaluasi harus dipastikan agar nilai
rapor bisa menjamin bahwa nilai itu mencerminkan kemampuan sang anak. “Nilai
rapor jangan mencekungkan atau mencembungkan nilai anak yang sebenarnya,” kata
Menteri Nuh.
Menteri Nuh menyampaikan, jika keempat kunci pelaksanaan
tadi bisa dipenuhi, maka ada dua hal yang bisa diraih. Pertama, bisa dilakukan
pemetaan tentang ragam kompetensi siswa dan penyebarannya. Kedua, informasi
kualitas sang anak (lulus atau tidak lulus).
Menteri Nuh juga menegaskan, bahwa ujian nasional bukanlah
penentu kelulusan. Kelulusan ditentukan satuan pendidikan. Namun, satuan
pendidikan menentukan kelulusan berdasarkan, tuntas kegiatan belajar mengajar,
akhlak yang baik, dan ujian nasional.
Ujian Nasional untuk tingkat SMA/MA akan berlangsung pada
16-19 April 2012, dan UN susulan akan dilaksanakan pada 23-26 April.
Untuk
jenjang SMP/MTs dan SMPLB, UN akan dilaksanakan pada 23-26 April 2012, dan UN
susulan akan berlangsung pada 30- 4 Mei 2012.
Sedangkan untuk jenjang SD/MI/SDLB UN akan digelar pada 7-9
Mei 2012, dan UN susulan akan dilaksanakan pada 14-16 Mei 2012.
Hasil UN
tingkat SMA/MA dan SMK akan diumumkan pada 24 Mei 2012. Tingkat SMP/MTs, SMPLB
dan SMALB pada 2 Juni 2012. Sedangkan untuk pengumuman kelulusan UN tingkat SD
menjadi kewenangan setiap provinsi.
Ujian Nasional (UN) SMA/MA dan SMK untuk tahun ajaran
2011/2012 ditetapkan 16-19 April. Sementara itu, ujian untuk SMP/MTs diselenggarakan
23-26 April dan untuk SD pada 7-9 Mei.
Hal tersebut disampaikan anggota Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) Kementerian dan Kebudayaan RI Prof Dr H Mungin Eddy Wibowo
MPd Kons saat memberikan materi dalam Sosialisasi Ujian Nasional (UN) tahun
ajaran 2011/2012 Jateng di Hotel Wahid Salatiga, Jumat (30/12). Kegiatan
dihadiri para Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota se-Jateng.
Mungin mengatakan, tak kurang dari 1,4 juta siswa di Jateng
akan mengikuti UN, baik dari tingkat SD, SMP maupun SMA. Kemudian sesuai dengan
jadwal, sekolah mengumumkan kelulusan peserta didik berdasarkan rapat Dewan
Guru pada 26 Mei untak SMA sederajat, 2 Juni (SMP), dan 14 Juni (SD).
“Secara garis besar, materi UN masih sama dengan tahun
ajaran 2010/2011. Meski begitu, kami perlu menyosialisasi sejak dini agar
pelaksanaan UN nanti bisa lebih lancar,” katanya.
nilai un bisa dijadikan syarat untuk seleksi ptn
Tahun 2012 hasil ujian nasional (UN) bisa diintegrasikan
untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Terlebih, hal tersebut sudah menjadi
kesepakatan bersama.
Hal itu diungkapkan peneliti pendidikan dari Pusat Penilaian
Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Drs. Safari, M.,
P.A.U. kepada wartawan di sela-sela lokakarya pendidikan Kota Bandung di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 9, Jln. Soekarno-Hatta Bandung, Rabu
(28/9).
“Namun pasti atau tidaknya adalah kebijakan pemerintah, saya
tidak bisa memastikan,” ungkap Safari.
Dikatakan, keinginan diintegrasikan nilai UN ke PT ini,
karena nilai UN-nya sama (standar). Sementara perguruan tinggi negeri hasil
ujiannya belum standar. “Inilah yang menjadi dasar, kami menginginkan nilai UN
bisa menjadi syarat masuk ke PTN,” tandasnya.
Menurutnya, secara pelaksanaan, UN sudah berjalan lancar dan
sempurna. Yang perlu disempurnakan, adalah masalah teknisnya saja, terutama
untuk masuk ke PTN.
“PTN harus menerima, karena wacana ini sudah dibicarakan dan
disetujui semua pihak,” tambahnya.
Menurutnya, dari hasil penelitian, pelaksanaan UN di
Indonesia dicemburui negara lain, terutama dari sisi teknis pelaksanaan. Selain
itu, standar nilai UN pun sama, yakni 5,5 sekalipun standar nilai UN masih
terbilang kecil.
“Di negara lain, seperti Malaysia dan Singapura standar
nilai ujian minimal 7,” tandasnya.
Safari menyebutkan, UN untuk mengukur kemampuan siswa yang
dilaksanakan secara nasional. Sementara materi yang diujikan adalah minimal
pelajaran yang telah diajarkan di sekolah.
“Tidak mungkin materi yang diujikan adalah pelajaran yang
tidak diajarkan di sekolah,” katanya.
Adanya yang kontra mengenai UN ini, karena materi yang di UN
tidak sesuai dengan yang diajarkan. Safari mengatakan, harusnya sekolah
introspeksi, karena para gurunya mengajar tak benar.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Prof. Dr.
Wahyudin Zarkasyi menyebutkan, diintegrasikannya hasil UN untuk masuk PTN
memang sudah dibicarakan dan akan diujicobakan pada tahun 2012 mendatang. Namun,
memang ada beberapa teknis pelaksanaan yang harus disempurnakan.
“Khusus mekanisme pelaksanaan UN yang diintegrasikan masuk
ke PTN,” tambahnya.
Wahyudin mengaku sangat mendukung hasil UN bisa dijadikan
prasayarat untuk masuk PTN. “Namun ada beberapa yang harus disempurnakan,”
tandasnya.
Sementara Ketua Dewan Pendidikan Kota Bandung, Kusmeni
Hartadji menilai, pemeritah belum siap mengintegrasikan hasil UN untuk menjadi
prasyarat masuk ke PTN. Selain sistem pelaksanaan yang belum sempurna, masih
terjadi ketidakjujuran di antara para siswa maupun pengawas dalam pelaksanaan
UN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar